Selasa, 18 Desember 2012

Tugu Khatulistiwa - Pontianak



Tugu Khatulistiwa atau Equator Monument berada di Jalan Khatulistiwa, Pontianak Utara, Propinsi Kalimantan Barat. Lokasinya berada sekitar 3 km dari pusat Kota Pontianak, ke arah kota Mempawah.
Tugu ini menjadi salah satu ikon wisata Kota Pontianak dan selalu dikunjungi masyarakat, khususnya wisatawan yang datang ke Kota Pontianak. Sejarah mengenai pembangunan tugu ini dapat dibaca pada catatan yang terdapat di dalam gedung.
Catatan pada Tugu Khatulistiwa dalam catatan tersebut disebutkan bahwa : Berdasarkan catatan yang diperoleh pada tahun 1941 dari V. en. W oleh Opzichter Wiese dikutip dari Bijdragen tot de geographie dari Chef Van den topographischen dienst in Nederlandsch- Indiƫ : Den 31 sten Maart 1928 telah datang di Pontianak satu ekspedisi Internasional yang dipimpin oleh seorang ahli Geografi berkebangsaan Belanda untuk menentukan titik/tonggak garis equator di kota Pontianak
Bangunan tugu terdiri dari 4 buah tonggak kayu belian (kayu besi), masing-masing berdiameter 0,30 meter, dengan ketinggian tonggak bagian depan sebanyak dua buah setinggi 3,05 meter dan tonggak bagian belakang tempat lingkaran dan anak panah penunjuk arah setinggi 4,40 meter. Diameter lingkaran yang ditengahnya terdapat tulisan EVENAAR sepanjang 2,11 meter. Panjang penunjuk arah 2,15 meter.Tulisan plat di bawah anak panah tertera 109o 20' OLvGr menunjukkan letak berdirinya tugu khatulistiwa pada garis Bujur Timur.
Peristiwa penting dan menakjubkan di sekitar Tugu Khatulistiwa adalah saat terjadinya titik kulminasi matahari, yakni fenomena alam ketika Matahari tepat berada di garis khatulistiwa. Pada saat itu posisi matahari akan tepat berada diatas kepala sehingga menghilangkan semua bayangan benda-benda dipermukaan bumi. Pada peristiwa kulminasi tersebut, bayangan tugu akan "menghilang" beberapa detik saat diterpa sinar Matahari. Demikian juga dengan bayangan benda-benda lain disekitar tugu.
Peristiwa titik kulminasi Matahari itu terjadi setahun dua kali, yakni antara tanggal 21-23 Maret dan 21-23 September. Peristiwa alam ini menjadi event tahunan kota Pontianak yang menarik kedatangan wisatawan.

Pada saat saya mengunjungi tugu khatulistiwa, kota Pontianak sedang panas2 nya… terik matahari membuat gerah seluruh tubuh. Memasuki tugu khatulistiwa, kita akan di minta untuk mengisi buku tamu terlebih dahulu.
Didalam ruangan tugu yang menurut saya hanya sebasar lapangan futsal saja, Nampak infomasi pendirian dari tugu tersebut.
Hmmmmm lumayan lah , seperti masuk kedalam museum saja perasaan saya saat itu.
Dan akhir nya saat yang dinanti .. sesi foto-foto bareng teman2 hahahahaaa…
Oohhh iya karna luas tugu yang terbatas, membuat tidak memerlukan banyak waktu dalam mengelilingi dan melihat keadaan sekitar tugu,..

ooohh iya untuk informasi temen2 yang mau kesana, cuma ada warung kecil di sekitar tugu khatulistiwa.. jadiiiiiiii yaaa siap 2 kaya kami aja
tapii tetap suatu perjalanan yang sangat menyenangkan, lagian gak setiap orang kan bisa tugu khatulistiwa 0 derajat indonesia..

Kamis, 06 Desember 2012

Petualangan Pulau Sibesi _ Lampung









Foto- foto di puncak gunung anak krakatau











Foto Under Water at Lagoon Cabee











Sungguh suatu pengalaman yang tak terlupakan dan tidak dapat tergantikan

Anak Krakatau 3

 
Perlahan kapal kayu meninggalkan dermaga, membelah lautan dengan pembatas pulau-pulau kecil yang masih berbungkus hijaunya perpohonan. Hari ini akan membenamkan hiruk pikuk nya kota jakarta kedalam dasar laut anak Gunung Krakatau — 15 nopember 2012.
Kapal mendarat pertama kali di pulau sabuku kecil. Sementara ranger Rafauli trip sibuk memberikan pengarahan tips snorkeling, saya telah mencicipi cara pengobatan tradisional karena terkena bulu babi. Pengobatan menggunakan belimbing besi yang cairan asam-nya akan membuat bulu babi yang rapuh dalam kulit membusuk. my bad day !
Mendarat di Pulau sabuku
Petualangan snorkeling berlanjut ke pulau sabuku besar, kini saya hanya bisa menatap teman-teman yang begitu antusiasnya melihat pesona dasar laut dari kapal. Di kejauhan saya melihat sebuah gubuk tua yang membawa lamunan pada mimpi lama yang ingin hidup di pulau, sebuah keinginan yang dulu di mentahkan seorang tetua adat di Bangka dengan nasehatnya “ ……. hidup dipulau seperti kami ini butuh pendampingan hidup yang penuh dengan cinta, tanpa itu kamu bisa gila! hidup tanpa kecanggihan teknologi akan membuat hari terasa lama berlalu….”.Red
Gubuk di Pulau Sabuku Besar
Lamunan seketika membuyar.. kapal bergegas menuju pulau sabesi seperti mendapat perintah dari perut yang mulai menderita kelaparan. Hidangan siang itu di balai desa sangat nikmat sekali, ada ikan asin dan sambal tradisional. Beberapa peserta memilih tidur siang di homestay, sementara lainnya nongkrong di warung yang menjual gorengan. Saya memutuskan menyusuri pantai dan berbicara dengan penduduk sekitar tentang kehidupan di pulau.
Anak-anak Pulau Sabesi
jam 14.30 peserta bergegas kumpul di dermaga untuk menuju spot snorkeling yang ketiga, yaitu di pulau cianas & sawo.
Dermaga Pulau sabesi
Kali ini aku terjun ke laut lagi buat sekedar merasakan gelinya di sengat ubur-ubur, ini juga karena tuntutan judul postingan yang mestinya ada foto underwater ..ahhahahhaha
















Sore mulai merayap, garis sunset mulai mengarah ke pulau umang-umang. kapten kapal yang sibuk dengan lagu dangdut bergegas memuaskan hasrat orang-orang jakarta ini akan sunset. Ternyata setelah mendarat di pulau umang-umang sunset terhalang bukit pulau Sabesi yang berketinggian 884 meter dari laut, kapal melaju lagi ke ujung pulau untuk menikmati sunset di atas laut.
ini mungkin memang moment terbaik saya… kapal sangat pas dengan posisi sunset sehingga  maksimal befoto narsis ria dengan background sunset.


Rabu, 05 Desember 2012

Anak Krakatu 2

Saat-saat yang menggairahkan ketika pertama kali memutuskan ikut trip ke krakatau, yaitu tidur diatas kapal memandang bintang-bintang dan mendaki anak gunung krakatau.





Di atas kapal kayu dengan alas pelampung, ombak yang tidak terlalu keras memudahkan mata menikmati rasi bintang diatas kapal kayu yang terus melaju. Banyak hal yang terpikirkan di malam itu, sampai terlelap … nyenyak tanpa takut terjatuh ke laut.
Dini hari masih terasa gelap, kapal sudah mendarat di cagar alam krakatau. Tanah masih terlihat bergaris sisa lukisan dari ujung-ujung sapu, pulau ini terawat dengan baik
Pendakian anak gunung krakatau di mulai. sesekali aku berhenti mengambil foto sunrise yang perlahan keluar dari laut. Sejujurnya!! faktor nafas juga yah hahahha, mungkin ini saatnya menghentikan kebiasaan makan di fast food..
sesampai di puncak tertinggi.. nafasku terasa mau putus, keringat membasahi topi. Duduk dengan hawa panas merayapi tubuh dengan perlahan aku kosentrasi mengatur detak jantung yang bergerak terlalu cepat. Ada hal yang terpikirkan: “bagaimana turunnya, kalo menggelinding gimana?? bisa mati dah…
Sunrise di seberang laut memikat perhatianku, sekejap rasa kekhawatiran sirna seketika. Seperti dalam film pendek “suncatcher” Joko Anwar, aku menangkap cahaya untuk melihat rasa bahagia.. ini tangkapan yang hebat, dengan ketinggian +- 230 meter dari laut dan menempuh jarak 120 km dari Jakarta, menyebrang selat sunda 37 km, +- 50 km ke dermaga Canti. Untuk seseorang yang selalu menghabiskan siang di dalam ruangan kerja, ini pencapaian yang luar biasa… *atur nafas.
Aku mulai memeluk erat lutut, susah melepaskan perasaan di  saat berada pada  ketinggian hamparan laut dan sejajar dengan gunung. Setelah berfoto berbagai gaya levitasi,  aku mulai turun dari ketinggian menapaki kembali jejak – jejak pendakian, tidak sedikitpun ada rasa ketakutan.. seperti halnya karir !! ketika telah berada di ketinggian, turun ke bawah itu jadi hal biasa..

Anak Krakatau 1

Mulai pada tahun 1927 atau kurang lebih 40 tahun setelah meletusnya Gunung Krakatau, muncul gunung api yang dikenal sebagai Anak Krakatau dari kawasan kaldera purba tersebut yang masih aktif dan tetap bertambah tingginya. Kecepatan pertumbuhan tingginya sekitar 20 inci per bulan. Setiap tahun ia menjadi lebih tinggi sekitar 20 kaki dan lebih lebar 40 kaki. Catatan lain menyebutkan penambahan tinggi sekitar 4 cm per tahun dan jika dihitung, maka dalam waktu 25 tahun penambahan tinggi anak Rakata mencapai 7.500 inci atau 500 kaki lebih tinggi dari 25 tahun sebelumnya. Penyebab tingginya gunung itu disebabkan oleh material yang keluar dari perut gunung baru itu. Saat ini ketinggian Anak Krakatau mencapai sekitar 230 meter di atas permukaan laut, sementara Gunung Krakatau sebelumnya memiliki tinggi 813 meter dari permukaan laut.




Menurut Simon Winchester, sekalipun apa yang terjadi dalam kehidupan Krakatau yang dulu sangat menakutkan, realita-realita geologi, seismik serta tektonik di Jawa dan Sumatera yang aneh akan memastikan bahwa apa yang dulu terjadi pada suatu ketika akan terjadi kembali. Tak ada yang tahu pasti kapan Anak Krakatau akan meletus. Beberapa ahli geologi memprediksi letusan ini akan terjadi antara 2015-2083. Namun pengaruh dari gempa di dasar Samudera Hindia pada 26 Desember 2004 juga tidak bisa diabaikan.
Anak Krakatau, Februari 2008



Menurut Profesor Ueda Nakayama salah seorang ahli gunung api berkebangsaan Jepang, Anak Krakatau masih relatif aman meski aktif dan sering ada letusan kecil, hanya ada saat-saat tertentu para turis dilarang mendekati kawasan ini karena bahaya lava pijar yang dimuntahkan gunung api ini. Para pakar lain menyatakan tidak ada teori yang masuk akal tentang Anak Krakatau yang akan kembali meletus. Kalaupun ada minimal 3 abad lagi atau sesudah 2325 M. Namun yang jelas, angka korban yang ditimbulkan lebih dahsyat dari letusan sebelumnya. Anak Krakatau saat ini secara umum oleh masyarakat lebih dikenal dengan sebutan "Gunung Krakatau" juga, meskipun sesungguhnya adalah gunung baru yang tumbuh pasca letusan sebelumnya.

Informasi di atas jelas akan mengurangi rasa takut kita untuk menginjakkan kaki di anak gunung Krakatau, perasaan seram, takut dan yang sudah mengsugesti pikiran kita mengenai gunung ini akan hilang ketika berada di punggung gunung anak krakatau, zona aman yang memang diperbolehkan oleh pengawas dan pengelola perhutani. Semua akan terlihat sempurna ciptaan sang kholik ketika kita memandang lautan luas dari punggung anak krakatau ini. sungguh pemandangan yang mempesona yang membuat decak kagum yang terlontarkan dari mulut kita.